Protozoa berasal dari bahasa latin (proto: awal; zoa: hewan) yang berarti hewan pertama. Protozoa merupakan hewan bersel satu, yang umumnya berukuran mikroskopis, dan hidup di tempat yang lembab dan berair.
Source: R. Owen, 1861
Protozoa secara mutlak memerlukan lingkunagn yang basah, misalnya dalam air, baik air tawar maupun air bergaram atau dalam tanah yang basah sampai kedalaman 20 cm, dalam tubuh manusia /hewan tingkat tinggi lainnya bercairan, atau di semua tempat di mana saja.
Source: Drs. Maskuri Jasin, 1992
Ukuran protozoa bervariasi, mulai kurang dari 10 mikron sampai 6 mm. Protozoa adalah penyusun zooplankton. Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi organik dari organisme mati). Protozoa hidup soliter atau berkoloni. Jika keadaan kurang menguntungkan, protozoa membungkus diri membentuk sista, untuk mempertahankan diri. Jika mendapat lingkugan yang sesuai, protozoa akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit, dan hidup bebas. Alat gerak protozoa berupa bulu cambuk (flagelata), bulu getar (silia), atau kaki semu (pseudopodium).
Source: D.A. Pratiwi, dkk. Biologi utk SMA kelas X. Erlangga.
Jakarta. 2006. hal.72
Berdasarkn alat geraknya, protozoa dapat cibagi menjadi 5 kelompok, yaitu sebagai berikut:
1. Rhizophoda
Alat geraknya berupa kaki semu (pseudopodium). Rhizopodha berhabitat di air tawar, air laut, tempat basah, dan di dalam tubuh hewan hewan atau manusia sebagai parasit. Rhizopodha dicirikan dengan adanya penonjolan protoplasma sebagai kaki semu untuk alat gerak dan untuk fagosiisis makanan.
Contoh: Arcella, Difflugia, Foraminifera, Radiolaria.
Source: R. Owen, 1861
Protozoa secara mutlak memerlukan lingkunagn yang basah, misalnya dalam air, baik air tawar maupun air bergaram atau dalam tanah yang basah sampai kedalaman 20 cm, dalam tubuh manusia /hewan tingkat tinggi lainnya bercairan, atau di semua tempat di mana saja.
Source: Drs. Maskuri Jasin, 1992
Ukuran protozoa bervariasi, mulai kurang dari 10 mikron sampai 6 mm. Protozoa adalah penyusun zooplankton. Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi organik dari organisme mati). Protozoa hidup soliter atau berkoloni. Jika keadaan kurang menguntungkan, protozoa membungkus diri membentuk sista, untuk mempertahankan diri. Jika mendapat lingkugan yang sesuai, protozoa akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit, dan hidup bebas. Alat gerak protozoa berupa bulu cambuk (flagelata), bulu getar (silia), atau kaki semu (pseudopodium).
Source: D.A. Pratiwi, dkk. Biologi utk SMA kelas X. Erlangga.
Jakarta. 2006. hal.72
Berdasarkn alat geraknya, protozoa dapat cibagi menjadi 5 kelompok, yaitu sebagai berikut:
1. Rhizophoda
Alat geraknya berupa kaki semu (pseudopodium). Rhizopodha berhabitat di air tawar, air laut, tempat basah, dan di dalam tubuh hewan hewan atau manusia sebagai parasit. Rhizopodha dicirikan dengan adanya penonjolan protoplasma sebagai kaki semu untuk alat gerak dan untuk fagosiisis makanan.
Contoh: Arcella, Difflugia, Foraminifera, Radiolaria.
2. Flagellata
Alat geraknya berupa bulu cambuk (flagela). Sebagian besar flagellata hidup bebs, tapi ada juga yang hidup parasit pada manusia dan hewan, atau saprofit pada organisme mati. Flagellata dicirikan dengan adanya flagela untuk bergerak, memasukkan makanan ke mulutnya, dan merespons rangsang dari lingkungan sekitarnya.
Contoh: Euglena viridis, Noctiluca miliaris, Volvox globator, Tripanaosoma lewisi, Leishmania donovani.
3. Ciliata
Alat gerak berupa rambut getar (silia). Ciliata umumnya berhabitat di laut atau air tawar, tapi ada juga yang hidup brsimbiosis komensalisme di dalam usus vertebrata. Cilita dicirikan dengan adanya silia di seluruh tubuh/sebagian tubuhnya. Memiliki makronukleus, mikronukleus, serta vakuola sebagai alat osmoregulator.
4. Sporozoa
Tidak memiliki alat gerak, merupakan golongan protista yang dapat membentuk spora untuk menginfeksi inangnya. Sporozoa tidak memiliki alat gerak khusus sehingga gerakannya dilakukan dengan mengubah keadaan tubuhnya. Sporozoa hidup sebagai parasit pada inangnya, dan menyebabkan penyakit.
Contoh: Plasmodium
Source: D.A. Pratiwi, dkk. Biologi utk SMA kelas X. Erlangga.
Jakarta. 2006. hal.72-82
Tidak ada komentar:
Posting Komentar