Bio Toilet Pertama Di Indonesia


BANDUNG, SENIN - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan teknologi Bio Toilet pertama di Indonesia guna menjawab kebutuhan toilet hemat air bersih dan efektif di kawasan pemukiman padat penduduk.

“Bio Toilet ini dikembangkan akhir 2007 lalu, khusus dirancang tidak menimbulkan pencemaran sungai atau lingkungan,” kata Peneliti Bidang Energi LIPI, Muhammad Effendi, di Bandung, Senin (10/3).

Ia mengatakan, bio toilet itu didesain khusus tidak menimbulkan pencemaran karena kotorannya ditampung ke dalam dry box yang terbuat dari baja dan lapisan stainless steel yang cukup tebal. Dry box itu, lanjut dia, diisi juga dengan serbuk gerjagi yang berfungsi untuk menyerap cairan dan bau yang dihasilkan dari kotoran.

“Hasil pembuangan itu masuk langsung ke dalam kotak penampungan setelah terlebih dahulu diaduk dengan serbuk gergaji dengan menggunakan mixer dengan motor penggerak yang hemat energi,” katanya.

Berbeda dengan toilet ¢konvensional¢ yang tempat westafel-nya rata dengan tanah dan pakai septic tank, bio toilet dibuat lebih tinggi sekitar satu meter sehingga penggunanya harus menaiki beberapa anak tangga. Pada bagian westafel-nya tidak ada air sama sekali, kotoran langsung masuk ke dry box dan tidak menimbulkan bau karena diurai dengan serbuk gergaji.

“Daya tampung dry box mencapai 500 liter dan bisa dipergunakan untuk 50 orang per hari, penggunaan airnya tidak menggunakan spray,” kata M Effendi. Sebuah dry box bisa dipergunakan hingga empat bulan. Sedangkan kotoran di dalamnya dikeringkan dan bisa digunakan sebagai pupuk. Biaya pembuatan satu unit bio toilet itu menghabiskan dana sebesar Rp25 juta. Produk pertama bio toilet itu telah dipasang di kawasan pemukiman Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung. “Bio toilet itu merupakan yang pertama di Indonesia, sedangkan negara pertama yang mengembangkannya adalah Jepang,” kata Muhammad Effendi menambahkan.


Tidak ada komentar: